Kepala desa Malapari Asnawi menyampaikan ke awak media ini" kami pemerintah desa ini sudah sangat merasa resah oleh salah satu warga kami yang tidak pernah ikut kegiatan masyarakat desa Malapari, bahkan disaat ada permasalahan terkait jalan setapak yang melintasi kebun miliknya sudah di tempuh jalur hukum dan sudah berdamai, tapi masih juga di permasalahkan dan memojokan Pemerintah desa dan lembaga adat, kami sudah berupaya untuk memanggil dan mediasikan di kantor desa namun tidak di indahkan"(ucapnya)
Para tokoh lembaga adat, ketua pemuda, dan imam mesjid juga menyampaikan" Kami disini merasa sangat tidak di hargai oleh salah satu warga (SH) yang tidak pernah bisa diajak berkomunikasi dengan baik, tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat desa Malapari, bahkan saat diundang untuk mediasi terkait permasalahan di desa (SH) tidak pernah hadir dan ini sangat membuat kami resah di desa ini"(imbuhnya)
Saat awak media mendatangin rumah (SH) untuk menanyakan apa sebenarnya permasalahan yang sebenarnya, dan (SH) menyampaikan terkait permasalahan jalan yang melintasi kebun milik nya ingin minta di selesaikan, (SH) menyampaikan" permasalahan tanah saya blom selesai saya mau minta ganti rugi tanah saya yang dibangun jalan setapak, dan saya mau berdamai di kantor desa secara terbuka disaksikan para tokoh masyarakat dan media abg bantu beritakan"(tutupnya)
Disaat sudah ada kesepakatan antara (SH) dan pemerintah desa disaksikan para tokoh masyarakat untuk mengadakan mediasi di hari minggu 21/07/2024 dikantor desa, namun (SH) tidak hadir sudah didatangi awak media ini untuk membawa kekantor desa namun (SH) tidak mau hadir dengan alasan yang tidak masuk akal. (Solihin)