Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ketua Organisasi PWRI Batanghari Angkat Bicara, Terkait Sikap Meremehkan Atas Ucapan Tanjung

Rabu, 14 Agustus 2024 | 21:17 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-14T14:17:41Z

Batanghari - Sebuah pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh Tanjung, Manajer dari PT Sawit Jambi Lestari (SJL), di sebuah pembicaraan telepon WhatsApp kepada Wartawan saat diminta konfirmasi, diduga sangat merendahkan profesi wartawan.


Pernyataan tersebut menimbulkan reaksi keras dari komunitas jurnalis setempat khususnya wartawan Batanghari, Rabu (14/08/2024).


Komunikasi WhatsApp yang dilontarkan Tanjung merupakan tanggapan atas pemberitaan di salah satu media online tentang dugaan terkucil nya Pemerintah dan Warga Desa Malapari.


Pemberitaan tersebut ditulis oleh Solihin, wartawan media online yang juga menjabat sebagai Anggota aktif dari organisasi Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Cabang Kabupaten Batanghari.


Dalam ucapnya, Tanjung seolah meremehkan integritas wartawan yang merilis berita tersebut.


"orang yang membikin berita itu orangnya rada goblok bang” terus lagi nada pembicaraan yang terkesan dikatakan dengan nada seraya mengejek oleh Tanjung ”sudah biasa hal-hal berita yang sedemikian dan kecil lah itu kalau tidak seperti itu gak dapat duit” ucap Tanjung  dalam pembicaraan nya.


Pernyataan tersebut dianggap tidak berdasar dan diduga merupakan upaya untuk menutupi sesuatu hal yang sedang dihadapi perusahaan perkebunan tersebut. Tanjung juga menambahkan komentar “ makanya dari itu kalau menerbitkan sebuah pemberitaan yang bagus-bagus yang disenggol siapa dan itu biarkan saja walaupun sampai ke Mekah,” ucap Tanjung.


Merespons pernyataan Tanjung, Ketua DPC Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Batanghari, Azwardi, S.H., mengungkapkan keprihatinannya dan menilai bahwa pernyataan Manajer tersebut sangat melukai dan merendahkan profesi wartawan.


"Profesi wartawan adalah tugas yang mulia untuk melakukan kontrol sosial, dengan metode mencari dan mengumpulkan informasi untuk dimuat dalam pemberitaan," tegas Azwardi.


Azwardi menekankan bahwa jika ada pihak yang merasa dirugikan oleh suatu pemberitaan, langkah yang tepat adalah menggunakan hak jawab, bukan dengan mengeluarkan pernyataan yang dapat melukai perasaan wartawan walaupun hanya untuk satu individu tapi bisa berimbas kepada banyak wartawan lainnya.


"Langkah yang efektif adalah meminta hak jawab, bukan menggores dan melukai perasaan wartawan dengan pernyataan yang merendahkan," lanjut Azwardi.


Azwardi juga meminta agar Tanjung segera meminta maaf atas pernyataannya yang dinilai telah melukai perasaan wartawan, terutama keluarga besar DPC Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Batanghari.


"Kami meminta Tanjung untuk segera meminta maaf atas pernyataan tersebut," pungkas Azwardi. (Red)