Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Rizkan Barok (AWNI Jambi) :"Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia"

Rabu, 11 Desember 2024 | 14:23 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-11T07:23:32Z

Digdayanews.id - Di ujung senja, saat langit berwarna jingga, sebuah renungan menyeruak di benak kita sebagai generasi penerus bangsa: 


Seberapa banyak kekayaan negeri ini yang telah terbuang percuma karena ulah para pengkhianat amanah dari rakyat? 


Korupsi, seperti rayap yang menggerogoti batang kokoh sebuah pohon,telah lama menjadi duri dalam daging bagi bangsa Indonesia tercinta.


Iya,..

Indonesia bukan sekadar nama negara. 

Ia adalah ibu yang memeluk 17.000 lebih anak-anak pulau dalam pangkuannya. 

Ia menghamparkan permadani hijau tropis yang kaya akan rempah-rempah, logam mulia, minyak bumi, hingga batu bara dan masih banyak lagi kekayaan alam lainnya.


Namun, ironi terbesar negeri ini terletak pada tangan-tangan kotor yang tak henti-hentinya mencuri dari lumbung yang seharusnya dinikmati seluruh Rakyat Indonesia.


Pilar Harapan Bangsa


Seorang pemberantas korupsi bukan hanya menjalankan tugas; 

ia adalah pengawal hati nurani bangsa. Ia adalah prajurit tanpa bayang yang bertarung melawan musuh dalam selimut, melawan kelicikan dalam keserakahan yang sering kali terselubung rapi dalam jas, dasi,seragam yang indah bahkan dengan senyuman palsu.


Ketika pemberantas korupsi berjuang, ia tak hanya memburu angka atau bukti semata. Ia memikul harapan jutaan rakyat yang rindu pada keadilan dan kesejahteraan yang menyeluruh. 


Ia tahu, setiap rupiah yang diselamatkan dari tangan koruptor adalah secercah harapan untuk membangun sekolah di pelosok, menambal jalan di desa, atau memberikan layanan kesehatan kepada mereka yang hampir kehilangan harapan.


Namun perjuangan ini bukan tanpa risiko. Seperti lentera yang bercahaya di tengah kegelapan, pemberantas korupsi kerap menjadi sasaran bayangan hitam yang ingin memadamkan terangnya. 


Mereka sering diancam, diteror, bahkan tak jarang harus mengorbankan nyawa demi tugas mulia ini.


Indonesia Lumbung yang Terkikis


Indonesia adalah surga dunia yang kerap diibaratkan "seperti perawan yang dikelilingi oleh para pemburu harta". Kekayaannya yang tak terhitung. 


Namun, mengapa negeri ini belum mencapai kemakmuran sejati? Jawabannya ada pada para pencuri berkedok pejabat dan para elite kita yang belum sepenuh hati memperjuangkan kejayaan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.


Dari Sabang hingga Merauke, cerita tentang korupsi sumber daya alam, anggaran yang dipangkas, dana pembangunan yang diselewengkan, hingga proyek-proyek mangkrak menjadi bukti nyata bagaimana korupsi merampas masa depan rakyat.


Bagaikan pohon beringin tua, akar kekayaan Indonesia telah lama dihisap oleh lintah-lintah yang tak pernah merasa cukup dan bersyukur .


Hanya satu jalan keluar: 

memberantas habis akar korupsi. 

Tidak ada lagi kompromi. 

Para koruptor harus dihadapkan pada hukum yang tegas dan berkeadilan tanpa pandang bulu.


Sebagaimana air yang mengalir dari hulu ke hilir, pemberantasan korupsi harus dimulai dari atas, dari para pemimpin yang menjadi teladan bagi rakyatnya.


Mempertahankan Merah Putih


Jika korupsi terus dibiarkan, merah putih yang berkibar dengan gagah akan kehilangan maknanya. 

Tidak ada kebanggaan dalam kemakmuran semu yang dibangun di atas fondasi kebohongan.

Para pemberantas korupsi adalah pelindung warna merah darah perjuangan dan putih suci cita-cita bangsa.


Mereka mengingatkan kita bahwa bangsa ini tidak dibangun oleh para pendiri bangsa yang hanya mementingkan perutnya sendiri, melainkan oleh para jiwa pejuang, mereka yang rela berkorban harta bahkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia yang kita banggakan. 


Kita tidak bisa lagi hanya menonton dari pinggir lapangan. Rakyat, media, lembaga hukum, hingga institusi pendidikan,harus bersatu melawan momok ini,karena mimpi kita semua sama,yaitu kejayaan dan kesejahteraan seluruh rakyat indonesia harus segera benar benar terwujud.


Dan di sinilah tugas kita: 

Mendukung penuh para pemberantas korupsi agar dapat bekerja dengan semangat juang yang tinggi.


Kembalikan Hak Ibu Pertiwi


Indonesia adalah ibu pertiwi yang telah lelah menangis. 

Tangisannya tidak bersuara, tetapi terasa dalam setiap kekeringan di sawah, setiap anak putus sekolah, setiap jembatan yang banyak roboh,bahkan masih banyak nya saudara kita yang tergolong dalam kemiskinan extrim di negara yang kaya dengan sumber daya alam ini. 


Saatnya kita bangkit,bersama kita dukung para pemberantas korupsi, jadikan mereka bagian dari pahlawan sejati yang akan tetap akan di kenang dalam sejarah bangsa ini. 


Karena sejatinya, perang melawan korupsi adalah perang mempertahankan martabat Indonesia dan untuk mewujudkan cita cita besar bangsa kita. 

Jangan biarkan negara ini menjadi tanah yang subur bagi kemunafikan dan kejahatan.


“Jika korupsi adalah api yang melahap negeri ini, maka para pemberantasnya adalah hujan yang membawa kehidupan.” 


Mari kita dukung penuh kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang terus berjuang melawan Korupsi yang telah mengakar kuat di negeri yang sangat kita cintai.

 

Indonesia terlalu besar dan terlalu indah untuk dikhianati.

Karena Indonesia adalah rumah besar kita bersama.

Tutup Ketua AWNI DPW Provinsi Jambi.