Salah satu sektor yang harus menjadi prioritas utama adalah pertanian, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).
Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, misalnya, potensi sektor pertanian sangat melimpah.
Wilayah ini dikenal memiliki hasil perkebunan yang beragam seperti kelapa, pinang, kelapa sawit, dan komoditas lainnya yang menjanjikan.
Optimalisasi hasil pertanian ini tidak hanya meningkatkan sumbangan pada PDRB tetapi juga membuka peluang lapangan kerja baru serta menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.
"Maka dari itu, diharapkan kepala daerah terpilih dapat mengoptimalkan semua potensi ekonomi di sektor pertanian.
Dengan pendekatan yang terarah dan strategis,sektor ini bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Sultan Daeng,sebagai salah satu anggota Aliansi Wartawan Nasional Indonesia (AWNI) wilayah Jambi.
Mengikuti Arahan Presiden : Menuju Swasembada Pangan
Sejalan dengan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto, pemerintah terus memperkuat kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU).
Kolaborasi ini bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan dalam waktu yang relatif cepat dan efisien.
Dalam sinergi ini, KemenPU berperan dalam memastikan ketersediaan air untuk kebutuhan tanaman sepanjang tahun, sementara Kementan bertugas menyediakan sarana produksi seperti alat mesin pertanian (ALSINTAN) dan pengembangan budidaya pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga telah menggariskan dua konsep besar untuk percepatan swasembada pangan, yakni:
1. Ekstensifikasi - Pencetakan sawah baru di lahan potensial.
2. Intensifikasi - Optimalisasi lahan rawa dan lahan tidur.
"Kita perlu memperluas cakupan cetak sawah di setiap kecamatan, sekaligus memanfaatkan lahan tidur yang dimiliki masyarakat. Bahkan, hutan produksi dapat dikelola melalui program cipta kerja, asalkan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan ekosistem," tegas Sultan Daeng.
Mandiri Pangan:
Agenda Nasional yang Tak Terelakkan
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Andi Amran Sulaiman selalu menekankan pentingnya diversifikasi pangan, penggunaan teknologi modern, serta pemberdayaan petani lokal.
Menurutnya, kemandirian pangan adalah kunci utama dalam mewujudkan ketahanan ekonomi nasional.
"Tidak ada jalan lain, Indonesia harus mandiri pangan! Semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, harus mengambil peran aktif," ujar Andi Amran dalam kunjungan kerjanya baru-baru ini.
Kolaborasi untuk Indonesia Maju
Kepala daerah yang baru terpilih, baik gubernur maupun bupati, diharapkan mampu menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan melalui sinergi program yang matang.
Langkah ini mencakup tata kelola yang terintegrasi, perencanaan yang berbasis data, serta inovasi teknologi yang mendukung produktivitas.
Sultan Daeng menutup pernyataannya dengan sebuah ajakan inspiratif:
"Mari kita bersama-sama berkolaborasi dan berinovasi untuk solusi menuju Indonesia yang lebih maju.
Berani bersuara untuk perubahan adalah kunci untuk membuka gerbang masa depan yang lebih cerah." (*)