Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Rizqan Al Mubarrok: Tangkap RG, Mari Menjaga Marwah Kepemimpinan dan Integritas Negara

Jumat, 14 Februari 2025 | 10:52 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-14T03:52:30Z

Jambi – Sebagai Ketua Aliansi Wartawan Nasional Indonesia (AWNI) DPW Provinsi Jambi sekaligus putera daerah, saya merasa terpanggil untuk menyoroti pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Rocky Gerung terkait Presiden Republik Indonesia ke-8. Ucapan tersebut menyebutkan bahwa “Presiden ke-8 adalah bajingan tolol,” dan sebelumnya, ia juga pernah menyebutkan kalimat serupa kepada Presiden Jokowi dengan kata-kata "bajingan tolol." (14/02/2025)


Pernyataan semacam ini bukan hanya melukai marwah kepemimpinan, namun juga mengancam kesatuan dan keharmonisan yang sudah dibangun dengan penuh perjuangan dalam negara demokrasi ini. Sebagai bangsa yang mengedepankan kedamaian dan persatuan, kata-kata tersebut sangat tidak pantas, terlepas dari pandangan politik atau posisi apapun.


Kepemimpinan sebuah negara tidak hanya ditentukan oleh kekuasaan yang ada, tetapi juga oleh integritas dan rasa hormat kepada jabatan yang dipegang. Setiap pemimpin, apalagi yang dipilih langsung oleh rakyat, memiliki legitimasi yang sah untuk menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, menghina atau merendahkan pemimpin negara dengan kata-kata kasar dan tidak etis seperti yang dilakukan oleh Rocky Gerung adalah tindakan yang sangat tidak terpuji.


Kepemimpinan adalah cermin dari karakter bangsa. Ketika marwah kepemimpinan tersebut direndahkan atau dipermalukan di hadapan publik, maka kita juga sedang merendahkan martabat bangsa ini. Sebagai negara yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan merebut kemerdekaan, kita seharusnya dapat menghargai setiap peran yang dimainkan oleh pemimpin negara. Penyampaian pendapat atau kritik terhadap kebijakan pemerintah memang merupakan bagian dari demokrasi, namun ada batasan-batasan etis yang harus dijaga.


Dalam hal ini, saya berpendapat bahwa langkah hukum perlu diambil terkait pernyataan Rocky Gerung yang telah mencederai norma-norma kesopanan dan menghina martabat kepemimpinan nasional. Tindakan tersebut tidak hanya merugikan posisi presiden yang terhormat, tetapi juga merusak rasa kepercayaan rakyat terhadap integritas pemimpin yang dipilih secara sah. Sebagai bangsa yang memiliki nilai luhur, kita harus menegakkan prinsip-prinsip penghormatan kepada lembaga-lembaga negara, salah satunya adalah lembaga kepresidenan.


Penegakan hukum terhadap pernyataan yang merendahkan martabat presiden sangat penting untuk menjaga ketertiban dan keharmonisan sosial. Tidak ada individu, baik itu tokoh publik atau masyarakat biasa, yang berhak merendahkan atau menghina pemimpin negara secara terbuka tanpa pertanggungjawaban yang jelas. Negara ini memiliki hukum yang berlaku untuk semua pihak tanpa terkecuali. Oleh karena itu, saya menyerukan agar pihak berwajib segera mengambil tindakan tegas untuk memastikan bahwa marwah kepemimpinan Indonesia tetap terjaga dengan baik.


Indonesia adalah negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berbicara dan berpendapat. Namun, kebebasan ini harus disertai dengan tanggung jawab moral dan etika. Tidak boleh ada ruang bagi ujaran kebencian atau penghinaan yang dapat merusak tatanan sosial yang telah terbentuk. Sebagai rakyat yang cinta damai, kita semua harus menjaga agar perbedaan pendapat tidak merusak persatuan bangsa.


Sebagai penutup, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, baik itu tokoh publik, jurnalis, maupun rakyat biasa, untuk senantiasa menjaga kedamaian, menghargai proses demokrasi, dan menegakkan marwah kepemimpinan. Indonesia harus tetap menjadi bangsa yang kuat, berintegritas, dan saling menghargai di antara sesama warganya. (*)